Tahukah Anda jika
hari ini (2/4/12) adalah hari Autis sedunia? Tahun ini merupakan tahun kelima
peringatan hari Autis sedunia, sesuai dengan Resolusi PBB No. 62/139,
dikeluarkan 18 Desember 2007 yang telah menetapkan tanggal 2 April sebagai Hari
Autis Sedunia. Berbagai kampanye peduli autis dilakukan di seluruh dunia.
Autisme
sendiri adalah gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak, yang
gejalanya sudah timbul sebelum anak itu mencapai usia tiga tahun.
Penyebab autisme adalah gangguan neurobiologis yang mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar secara efektif.
Penyebab autisme adalah gangguan neurobiologis yang mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar secara efektif.
Istilah
autisme dikemukakan oleh Dr Leo Kanner pada 1943. Ada banyak definisi yang
diungkapkan para ahli. Chaplin menyebutkan: “Autisme merupakan cara berpikir
yang dikendalikan oleh kebutuhan personal atau oleh diri sendiri, menanggapi
dunia berdasarkan penglihatan dan harapan sendiri, dan menolak realitas,
keasyikan ekstrem dengan pikiran dan fantasi sendiri”.
Semua
masalah perilaku anak autis menunjukkan 3 serangkai gangguan yaitu: kerusakan
di bidang sosialisasi, imajinasi, dan komunikasi. Sifat khas pada anak autistik
adalah: (1) Perkembangan hubungan sosial yang terganggu, (2) gangguan
perkembangan dalam komunikasi verbal dan non-verbal, (3) pola perilaku yang
khas dan terbatas, (4) manifestasi gangguannya timbul pada tiga tahun yang
pertama.
Gejala
yang sangat menonjol adalah sikap anak yang cenderung tidak mempedulikan
lingkungan dan orang-orang di sekitarnya, seolah menolak berkomunikasi dan
berinteraksi, serta seakan hidup dalam dunianya sendiri.
Anak
autistik juga mengalami kesulitan dalam memahami bahasa dan berkomunikasi
secara verbal.
Disamping itu seringkali (prilaku stimulasi diri) seperti berputar-putar,
mengepak-ngepakan tangan seperti sayap, berjalan berjinjit dan lain sebagainya.
Gejala
autisme sangat bervariasi. Sebagian anak berperilaku hiperaktif dan agresif
atau menyakiti diri, tapi ada pula yang pasif. Mereka cenderung sangat sulit
mengendalikan emosinya dan sering tempertantrum (menangis dan mengamuk).
Kadang-kadang mereka menangis, tertawa atau marah-marah tanpa sebab yang jelas
Selain
berbeda dalam jenis gejalanya, intensitas gejala autisme juga berbeda-beda,
dari sangat ringan sampai sangat berat.
Oleh
karena banyaknya perbedaan-perbedaan tersebut di antara masing-masing individu,
maka saat ini gangguan perkembangan ini lebih sering dikenal sebagai Autistic
Spectrum Disorder (ASD) atau
Gangguan Spektrum Autistik (GSA).
Autisme
sejauh ini memang belum bisa disembuhkan (not curable) tetapi masih dapat
diterapi (treatable). Menyembuhkan berarti “memulihkan kesehatan, kondisi
semula, normalitas”. Dari segi medis, tidak ada obat untuk menyembuhkan
gangguan fungsi otak yang menyebabkan autisme.
Dengan intervensi yang tepat, perilaku-perilaku yang tak diharapkan dari
pengidap autisme dapat dirubah. Namun, sebagian besar individu autistik dalam
hidupnya akan tetap menampakkan gejala-gejala autisme pada tingkat tertentu.
Sebenarnya
pada penanganan yang tepat, dini, intensif dan optimal, penyandang autisme bisa
normal. Mereka masuk ke dalam mainstream yang berarti bisa sekolah di sekolah
biasa, dapat berkembang dan mandiri di masyarakat, serta tidak tampak ”gejala
sisa”. Kemungkinan normal bagi pengidap autisme tergantung dari berat tidaknya
gangguan yang ada.
Saatnya
Anda untuk menjadi bagian dari masyarakat yang peduli tentang autisme. Hindari
pemakaian kata "autis" untuk joke yang selama ini sudah berkembang di
masyarakat, itu adalah salah satu cara empati kita terhadap penderita Autis dan
juga orang tuanya
0 komentar:
Posting Komentar